Wajib Mencari Pemimpin


Memperhatikan begitu besar dan hebatnya kebangkitan Islam kali kedua seperti yang dijadwalkan oleh Tuhan untuk umat akhir zaman, maka kita wajib mencari pemimpin dari kebangkitan itu. Kalau di waktu-waktu biasa pun Allah memerintahkan kepada para hamba-Nya untuk mencari petunjuk dan pemimpin untuk keselamatan hidup manusia di dunia dan Akhirat, lebih-lebih lagi tentu wajib mencari pemimpin  kebangkitan yang akan terjadi.
Allah berfirman di dalam Al Quran: 
Artinya: “Selamatkan dirimu dan keluargamu dari api Neraka.” (Tahrim: 6)
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul dan kepada pemimpin dari kalangan kamu.” (An Nisa: 59)
Allah berfirman lagi:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu bertakwa kepada Allah dan hendaklah kamu berserta golongan yang benar (siddiqin).” (At Taubah: 119)
Imam Al Ghazali dalam Ihya Ulumiddin, Jilid 3 menegaskan tentang pentingnya mencari pemimpin (mursyid) yang memandu kita  kepada Allah yaitu:
“Seorang murid memerlukan seorang syeikh yang dapat diikutinya, syeikh tersebut akan menunjukkannya arah jalan yang benar. Sesungguhnya jalan agama itu adalah samar dan jalan-jalan syaitan terlalu banyak dan mudah. Siapa saja yang tidak mempunyai syeikh yang memimpinnya maka syaitanlah yang memimpinnya. Siapa saja yang berjalan di lembah-lembah yang bahaya tanpa orang menjaga keselamatannya sesungguhnya dia telah membahayakan dan membinasakan dirinya. Orang yang bersendirian (tanpa syeikh) adalah seperti pohon (tanaman) yang tumbuh sendiri dan mudah mati; jika pohon itu terus hidup ia takkan berbuah. Orang yang mengawasi seorang murid ialah syeikhnya. Maka hendaklah murid itu berpegang teguh terhadap syeikhnya itu.”
Sehubungan dengan kata-kata Imam Ghazali itu, Allah juga ada berfirman:
Artinya: “Barang siapa yang disesatkan oleh Allah maka kamu tidak akan mendapati (melihat) pada dirinya (memiliki) seorang pemimpin yang memberinya  petunjuk.” (Al Kahfi: 17)
Imam Fakhruddin Ar Razi dalam Mafatih al Ghayib berkata:
“Dalam Al Fatehah bila disebut: “Tunjukkan kami jalan yang lurus', tidak cukup sebatas itu, Allah menyambung, ‘yaitu jalan orang-orang yang Engkau bagi nikmat ke atas mereka (golongan rasul-rasul, nabi-nabi dan para siddiqin)'. Artinya seseorang itu memerlukan pemimpin yang membimbing ke arah jalan yang benar dan menjauhkannya dari jatuh ke lembah kesalahan dan kesesatan.”
Imam Fakhrurrazi menggunakan kaedah usul fiqhnya di dalam ayat ini yaitu:
“Tidak sempurna yang wajib itu melainkan dengan kewujudannya maka perkara itu juga wajib.”
Di dalam menguraikan Surah Al Fatehah, Imam Fakhrurrazi mengatakan hukum untuk mendapatkan jalan yang lurus, yakni jalan kebenaran dari Tuhan, adalah wajib. Jalan kebenaran ini tidak akan sempurna kita resapi dan miliki melainkan dengan sesuatu yang akan menyampaikan kita kepadanya. Artinya di sini, mendapatkan pemimpin kebenaran itu hukumnya juga adalah wajib agar kita berada di jalan yang lurus dan benar.
Allah berfirman:  
Artinya: “Bolehkah aku mengikuti tuan supaya tuan dapat mengajarkan aku ilmu yang benar dari ilmu-ilmu yang diajarkan-Nya kepada tuan.” (Al Kahfi: 66)
Kata-kata Nabi Musa a.s. kepada Nabi Khidir a.s. di dalam ayat di atas meyakinkan lagi kepada kita tentang pentingnya mencari pemimpin kebenaran walau dimanapun taraf atau kedudukan kita berada.
Syeikh Abdul Wahab Asy Syaarani mengulas dengan berkata bahwa Imam Ahmad Hanbal meminta pimpinan Abu Hamzah Al Baghdadi. Imam Ahmad Suraij meminta pimpinan Abu Qasim Al Junaid. Imam Al Ghazali yang kedudukannya adalah Hujjatul Islam juga mencari pimpinan. Syeikh Izzudin Abdul Salam yang digelar sultanul ulama di waktu itu juga meminta pimpinan Syeikh Abu Hassan Asy Syazili.

Begitu sekali keadaannya para nabi, para ulama muktabar dan para kekasih Allah mewajibkan diri mereka mencari mursyid dan pemimpin kebenaran untuk mendapatkan keselamatan hidup di dunia dan di Akhirat. Masakan kita orang awam akhir zaman yang sudah jauh dari Rasulullah merasakan sudah cukup belajar sendiri melalui kitab-kitab dan buku-buku agama? Apakah bisa hijab hati kita dibuka dan selamat menuju Allah tanpa pimpinan mursyid dan pemimpin kebenaran? Tentulah tidak.

Justru itu kita wajib mencari mursyid, bahkan kita amat beruntung karena di akhir zaman ini Tuhan mengutus mujaddid yang juga merupakan Putera Bani Tamim, tangan kanan Imamul Mahdi. Tentang Putera Bani Tamim, Rasulullah tidak menyebut silsilahnya tetapi banyak menyebutkan ciri-ciri kepemimpinannya, perjuangan dan pengikutnya. Oleh sebab itu untuk mencari mujaddid akhir zaman ini, kita carilah ciri-ciri dan gaya perjuangannya, bukan silsilahnya.

0 comments:

Post a Comment